Hidup ini seperti KOIN

H

Kalian tahu kan KOIN logam? Ah pasti tahu banget. Wong tiap hari dapet terus, haha. Mohon maaf kalau yang baca adalah tukang parkir, hehe. Tapi enggak maksud gitu kok, beneran dah. Ah enggak penting bahas begian, yang penting kalian ngerti apa yang saya sampaikan.
KOIN yang mempunyai dua sisi, yang satu sisi kanan, yang satu lagi sisi kiri. Kalau sisi kanan mendapatkan cahaya, pastinya sisi kiri mendapatkan gelap. Yang terpasti adalah diantara sisi tersebut pasti berlawan dan yang berlawanan saling mendukug. Lho kok gitu? Ya dong. Lihat saja kalau cahaya akan terang kalau di tempat gelap. Iya? Nah begitu juga hal yang enggak enak dalam hidup ini. Entah itu ditolak, punya hutang, tertekan oleh deadline, atau urusan yang belum terselesaikan.
Semua yang terjadi ini pasti ada sisi baiknya, karena memang Tuhan, Allah swt menciptakan di dunia ini dengan berpasang pasangan. Heum indahnyaaa!!! Saya punya cerita mungkin ini cocok banget yang lagi ditolak sama cewek yang disukaiin, haha. Tapi enggak boleh melow yah! Haha
Dua tahun yang lalu, tepatnya bulan ramadhan juga. Saya ini kenal yang perempuan yang beda, heum. Enggak lama saya berkenalan dengan perempuan ini. Kita saling tatap, saling sapa, saling memberi perhatian, saling malu malu dalam bertanya, saling bercanda, bahkan saya pernah membuatnya menangis, haha. Tapi dari seringnya berinteraksi timbullah perasaan lebih terhadap perempuan itu. Karena tipe saya adalah cantik dulu baru sikapnya, haha. Ya gitu deh. Enggak saya melangsungkan nikah, eh bukan melangsungkan untuk mengungkapan perasaan ini.
Awalnya sih saya enggak berani untuk mengatakan itu, tapi karena saya berpikir “kalau bukan sekarang siapa lagi? Kalau bukan kita siapa lagi” (eh jadi malah korban kampanye :P). Nah akhirnya saya memberanikan diri untuk mengatakan CINTA kepadanya, haha. Walau pun pake perantara, karena waktu itu lagi libur jadi enggak bisa ngomong langsung.
Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan, ternyata saya DITOLAK. Yap, DITOLAK. Tetapi dia juga mengatakan kalau dia juga menyukai saya, heum seneng sih tapi dikit, haha. Karena saya ingin sekali memilikinya. Entah dengan alasan apa dia menolak saya. Yang pasti saya bisa mengerti keadaanya.
Setelah sekolah masuk, saya menjadi canggung kalau bertemu dengannya, enggak tahu kenapa? Ah Cuma sebentar saja cueknya. Enggak kami pun akrab kembali.
Setahun sudah, dan dua tahun sudah berlalu. Sekarang saya MERASA BERSYUKUR sekali atas penolakan itu. Kenapa? Karena perempuan yang dulunya saya sukai dan banggakan. Sekarang malah saya ilfiel dia berubah 900 walau pun enggak seluruhnya berubah tetapi dia sudah bikin saya ilfiel. Mungkin ini jawabannya, dia belum menjadi yang terbaik untuk saya. Walau pun menurut saya itu yang terbaik. Saya merasa bersyukur sekali dengan apa yang telah terjadi waktu itu.
Nah teman teman, apa pun yang terjadi, apa pun yang menimpa diri kita, itu bagian sisi kiri yang kita lihat, sisi gelapnya. Kita cukup bergeser kesebelah sisi kanan untuk melihat sisi terangnya. Maka kita pun akan melihat keindahannya. Heum, keep positive teman.

About the author

Dwi Andika Pratama

Founder ImpactfulWriting.com | Professional Impactful Writer | Mentor at CertifiedImpactfulWriter.com

Add comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Penulis Blog Ini

Dwi Andika Pratama sapaan akrabnya Kadika. blogger sejak 2012. Menjuarai lebih dari 10x Kompetisi Blog. Penikmat Buku Pengembangan Diri dan Marketing. selengkapnya…

Paling Dicari

Kategori

Part of BloggerHub.id