“You don’t need to be great to start, but you have to start to be great.” – Zig Ziglar
Kamu pernah terbesit ini,
“Kalau bikin ebook pakai ChatGPT, nanti jadinya kaku kayak robot nggak sih? Bisa nggak tetap kelihatan asli gaya aku?”
Wajar banget, sih, kalau kamu kepikiran gitu.
Kadika juga dulu sama, ragu: “Kalau hasilnya hambar gimana?”
Tapi setelah dicoba, ternyata bisa kok tetap autentik, asal kamu tahu langkahnya.
ChatGPT itu ibarat asisten nulis super cepat. Pintar, nggak rewel, bisa brainstorming kapan aja. Tapi tetap kamu lah kaptennya.
Kadika akan memandu bikin ebook pake ChatGPT dengan 5 langkah ini supaya tetap punya ciri khas kamu sendiri.

1. Siapin Ide Utama
Kadika percaya, setiap ebook itu punya gagasan inti yang ingin dishare sama penulisnya.
Jadi, apa ide utama yang mau kamu ingin angkat?
Kalau ide utamanya kabur, ya tulisannya juga pasti ngalor-ngidul. wkwkwk…
Ibarat kamu naik motor tapi nggak tau mau ke mana, ya akhirnya muter-muter di jalan. Capek sendiri, ‘kan?
Contoh: kamu mau bikin ebook tentang mindset.
Ide besarnya bisa: “Mindset itu bukan bawaan lahir, tapi bisa dilatih.”
Nah, dari sini nanti bisa bercabang ke bab-bab lain.
Mulai kebayang seperti apa ide utama itu?
Kalau udah, mari kita lanjut…
2. Minta ChatGPT Bikinin Outline
Udah punya ide? Mantap. Jangan buru-buru nulis dulu.
Coba minta ChatGPT bikinin outline alias kerangka.
Karena ini adalah kunci bikin ebook agar bisa ditulis dengan utuh oleh ChatGPT.
Misalnya prompt-nya gini:
“Buatkan outline ebook 5 bab tentang mindset. Ide utama: mindset bisa dilatih, bukan bawaan lahir.”
Hasilnya? ChatGPT bakal kasih kerangka bab yang rapi.
Kamu bisa pilih mana yang cocok, mana yang perlu dibuang, bahkan gabungin idemu sendiri.
Ingat, bukan asal nerima mentah-mentah. Kamu tetap kurator utama.

3. Prompting yang Detail
Nah, ini sering banget jadi jebakan.
Banyak yang cuma nulis, “Tolong tulis bab 1 tentang mindset.”
Hasilnya? Flat. Hambar. Garing. Kadang kaku banget. kayak keset. Huftt…
Padahal kuncinya ada di detail. Semakin detail prompt-mu, semakin bagus hasilnya.
Contoh prompt:
“Tulis bab 1 ebook tentang mindset. Panjang 1.500 kata. Gaya bahasa santai, komunikatif, ada humor tipis, dan kasih contoh sehari-hari. Sertakan analogi biar mudah dipahami.”
Dengan cara ini, hasilnya jauh lebih dekat sama gaya kamu.
Anggap aja kayak briefing ke penulis ghostwriter.
Bedanya, kali ini ghostwriter-nya ChatGPT.
4. Tulis Sesuai Gaya Kamu
Ini nih yang paling penting.
Jangan asal copy-paste hasil ChatGPT. Ebookmu tetap harus ada ciri khas kamu.
Kalau kamu biasanya suka nulis gaya ngobrol, ya, lanjutin.
Kalau kamu suka storytelling, tambahin cerita pribadi.
Kalau kamu lebih suka ringkas dan to the point, gunain itu.
Kadika sendiri suka nyelipin humor kecil dan cerita pengalaman pribadi.
Nah, kamu bisa lakukan hal yang sama. Tujuannya biar ebook kamu nggak terasa generik, tapi benar-benar “kamu banget.”

5. Editing dan Poles Ulang
Langkah terakhir ini jangan dilewatkan. Editing itu justru yang bikin ebookmu autentik.
Baca ulang hasilnya. Poles kalimat biar lebih mengalir.
Sisipin jokes kecil kalau kamu emang suka bercanda. Tambahin pengalaman pribadi biar makin hidup. Potong bagian yang kaku.
Ingat, hasil pertama ChatGPT itu baru draft mentah. Yang bikin matang adalah sentuhanmu sendiri.
Karena kamu adalah kokinya.
Okey, Chef? hehehehe…
Jadi… ChatGPT Itu Partner, Bukan Pengganti
Kebayangnya sih gampang, ya? Wkwkwk…
Iya?
Karena emang yang nggak mudah adalah bagaimana mencari ide ebook yang bisa solve masalah pembaca.
Karena itu orang mau beli apa yang kita tulis.
Dengan 5 langkah tadi, kamu bisa nulis ebook pakai ChatGPT tanpa kehilangan ciri khasmu.
Prosesnya jadi lebih cepat, lebih terstruktur, tapi tetap otentik.
Ingat, otentik = orisinal.
Nah, kalau kamu pengen lebih dalam lagi soal cara bikin prompt yang “seolah-olah bisa baca pikiranmu”, itu semua ada di Certified Effortless Writer (CFW).
Di sini kamu belajar:
-> Cara nulis dengan AI tapi tetap sesuai gaya pribadi.
-> Dapet uji kompetensi resmi biar diakui sebagai AI Content Writer.
-> Plus portofolio nyata biar skillmu kebukti.
Contoh ebook yang ditulis bareng ChatGPT?
Coba cek Amaizing Mindset.
Ini sebuah eksperimen yang nggak diniatkan secara sengaja, beneran spontan aja, eh ternyata bisa juga nulis pake ChatGPT.
Hmm, gimana? Masih takut ebookmu jadi kaku kayak robot?
Atau udah siap nunjukkin gaya khasmu dengan bantuan ChatGPT?
Mulai aja dulu dengan langkah-langkah ini, dan kalau mau lebih serius, gas ke CFW biar skillmu naik kelas.
Support penulis dengan memberikan dukungan
Scan QRIS untuk Berkontribusi:


