Tutorial Biar Kamu Bisa Jago Nulis Pake ChatGPT, Meski Bukan Writing Expert

“You don’t need to be great to start, but you have to start to be great.” — Zig Ziglar

“ChatGPT mah buat yang udah jago nulis…”

“Kalau belum expert, takut output-nya aneh…”

“Kadika bisa sih, soalnya udah jago nulis duluan…”

Wkwkwk… kamu pernah punya pikiran kayak gitu?

Kalau iya, tos dulu! Soalnya Kadika juga dulu pernah mikir begitu.

Dulu Kadika pikir, kalau mau nulis pake ChatGPT, mesti jago nulis dulu.

Harus expert. Harus ngerti struktur tulisan. Harus hafal semua formula copywriting. Harus mahir nulis manual, baru bisa manfaatin ChatGPT.

Tapi ternyata…

Itu nggak sepenuhnya benar.

 

Sudut Pandang Baru: Bertumbuh Bareng ChatGPT

Setelah banyak eksperimen dan latihan, Kadika justru nemuin hal penting:

Kamu bisa menulis bareng ChatGPT sesuai kompetensi yang kamu punya sekarang.

Dan dari situ, pelan-pelan… skill writing kamu dan skill prompting kamu naik bareng.

Coba bayangin gini deh:

Kamu baru bisa gambar pemandangan sederhana, kayak gunung, sawah, matahari.

Nah, itu juga yang kamu bisa deskripsiin ke ChatGPT sekarang.

Tapi makin sering kamu latihan, kamu mulai lihat detail lain: air terjun, kabut pagi, gemercik air, pematang sawah yang melengkung…

Wawasan kamu tentang “pemandangan” makin luas, makin detail.

Dan seiring itu, prompting-mu juga ikut berkembang.

Sama banget kayak nulis.

Makin kamu paham struktur tulisan, tone, dan gaya bahasa yang cocok buat audiensmu, makin gampang kamu ngajarin ChatGPT buat bantuin kamu.

Jadi kamu nggak harus tunggu expert dulu, justru kamu bertumbuh bareng AI-nya.

 

“Terus Gimana Caranya, Kadika?”

Nah, ini yang jarang banget dibahas orang.

Supaya ChatGPT bisa bantuin kamu nulis konten berkualitas,

kamu harus bisa mendeskripsikan seperti apa tulisan yang kamu mau.

Ini kunci biar pake ChatGPT tapi hasilnya tetap autentik.

Contoh:

  • Kamu pengen tone-nya santai tapi tetap profesional.
  • Gaya bahasanya pengen mirip blog Kadika: ngobrol, naratif, dan mind reading.
  • Mau ada kutipan di awal, storytelling tengah, dan CTA halus di akhir.

Kalau kamu bisa jelasin kebutuhanmu secara spesifik, ChatGPT bisa kasih hasil yang jauh lebih pas. Tapi kalau kamu cuma bilang:

“Tolong buatin artikel tentang X.”

Ya… hasilnya bisa hambar.

Netral. Bahkan kadang kaku kayak robot. hmmm…

Padahal kamu bisa banget ngajak ChatGPT kerja bareng kayak partner yang ngerti kamu luar-dalam.

 

Jangan Bandingin Sama Orang Lain

Salah satu jebakan awal saat pakai ChatGPT adalah suka ngebandingin.

“Dia mah bagus karena udah jago nulis.”

“Kayaknya ChatGPT-nya beda deh.”

“Aku prompt kayak gitu tapi hasilku nggak sebagus dia…”

Padahal, yang bikin beda itu bukan alatnya. Tapi cara ngobrolnya.

Dan cara ngobrol itu sangat dipengaruhi sama kompetensimu sekarang.
Makanya, kamu nggak perlu fokus sama orang lain—cukup fokus sama kemajuanmu sendiri.

Setiap kali kamu latihan prompt, kamu lagi melatih clarity.
Setiap kali kamu edit hasil ChatGPT, kamu lagi melatih taste dan struktur berpikirmu.
Dan semua itu makin tajam dari waktu ke waktu.

 

Kalau Mau Bagus, Ya, Naikin Kompetensi Tulisanmu

Oke, sekarang jujur…

Pernah nggak berharap hasil ChatGPT langsung bagus?

Padahal kamu sendiri masih bingung bentuk tulisan idealnya kayak apa?

Wkwkwk, iya?

Itu kayak kamu pengen masak enak, tapi belum tahu resep dan rasanya kayak gimana.

Makanya, biar ChatGPT bisa bantu maksimal, kamu perlu ngerti dulu basic content writing dan copywriting.

Nggak perlu jadi profesor. Tapi penting buat tahu:

  • Struktur tulisan yang menarik
  • Cara bikin headline dan hook
  • Alur tulisan yang enak dibaca
  • Kapan ngajak pembaca mikir, dan kapan ngajak mereka bertindak

Dengan skill itu, kamu nggak cuma bisa kolaborasi sama AI, tapi juga jadi penulis yang lebih percaya diri.

Karena hasil ChatGPT berbanding lurus dengan kompetensi, tapi, nggak perlu expert juga buat mulai belajar prompting dari sekarang.

 

Masih Pemula? Nggak Masalah, Ada Am[ai]zing Writing

Kalau kamu baru mulai banget, dan ngerasa belum punya struktur atau referensi tulisan, tenang…

Kadika udah siapkan program Am[ai]zing Writing.

Program ini dirancang buat bantu kamu nulis konten dengan ChatGPT, meski kamu belum punya background penulis.

Di sini kamu akan belajar:

  • Cara bikin prompt yang sesuai gaya kamu
  • Teknik menyusun artikel yang enak dibaca
  • Gimana tetap tampil autentik walaupun pake AI
  • Dan yang paling penting: latihan rutin biar skill kamu naik pelan-pelan

Am[ai]zing Writing ini juga jadi versi lite dari Certified Effortless Writer (CFW), jadi cocok buat pemanasan sebelum masuk ke level lebih serius.

Mau Tervalidasi Jago Prompting? CFW Jawabannya

Kalau kamu ngerasa udah sering pakai ChatGPT tapi belum punya struktur dan standar yang solid, berarti udah waktunya naik level ke Certified Effortless Writer (CFW).

Di sini kamu bukan cuma belajar, tapi juga:

  • Dibimbing bikin konten panjang secara efisien
  • Diajari struktur berpikir sebelum nulis
  • Pemahaman mendalam tentang ChatGPT
  • Bahkan disertifikasi sebagai AI Content Writer 

Dan asiknya: kamu akan punya portofolio prompt, identitas profesi C.FW.

Bukan cuma belajar, tapi juga punya bukti dan pengakuan.

 

Kesimpulan: Kamu Nggak Perlu Expert, Tapi Perlu Mulai Sekarang

Di era AI kayak sekarang, yang cepet beradaptasi yang menang.

Dan adaptasi itu dimulai dari… keberanian buat belajar.

Kamu nggak perlu jadi expert buat mulai nulis pake ChatGPT.

Tapi kamu bisa mulai sekarang, dengan kemampuan yang kamu punya.

Kalau kamu bisa mendeskripsikan apa yang kamu mau,

Kalau kamu mau latihan rutin,
kalau kamu ngerti cara kerja tulisan dan struktur berpikir…

Maka kamu bisa banget jadi penulis yang produktif, efisien, dan tetap punya ciri khas.

Kayak Kadika yang nulis artikel ini juga… bareng ChatGPT, dengan sekali prompting, sedikit editan, dan voilà—jadi konten utuh siap publish.

Gimana?

Mau tunggu sampai “siap dulu”?

Atau mau mulai sekarang dan bertumbuh sambil jalan?

Kalau kamu butuh tempat belajar, bisa mulai dari
Am[ai]zing Writing atau langsung ke Certified Effortless Writer (CFW).

Yuk, bareng-bareng jadi jago nulis di era AI—dengan gaya kamu sendiri 😄

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

error: Content is protected!
Scroll to Top