5 Alasan Tersembunyi Kenapa Kita Suka Ngarep Gratisan (dan Itu Tanda Kita Belum Siap Sukses)

“The best investment you can make, is in yourself.”
— Warren Buffett

Kalau dipikir-pikir ya…

Bukannya kita nggak mau belajar, bukannya juga nggak tertarik nambah skill baru, tapi entah kenapa, setiap kali ada yang bayar-bayar, langsung mundur.

“Tunggu ada yang gratisan aja, deh.”

Wkwk, pernah gitu juga nggak? Atau… lagi di fase itu?

Tenang, kamu nggak sendirian, Kadika juga pernah di posisi itu.

Tapi sekarang Kadika mau ajak kamu mikir bareng.

Sebab, kebiasaan ngarep gratisan ini bukan sekadar soal hemat.

Juga bisa jadi, ini tanda kalau secara mental, kamu belum siap naik level.

“Lho kok gitu, sih, Kadika?”

Nih, Kadika kasih lima alasannya…

yang mana ini refleksi yang dari diri sendiri dan Kadika sendiri pernah ngalaminnya.

Daripada baper–bawa perasaan, mending baper–bawa perubahan. Wkwk…

Lanjut, ya?

1. Kamu Belum Serius Banget

Kalau udah niat, biasanya kita nggak mikir gratis atau bayar.

Kita mikirnya, “Gimana caranya gue dapet ilmu ini?”

Tapi kalau masih setengah hati, ya akhirnya yang dicari duluan: gratisannya.

Padahal ya, yang gratis itu seringnya nggak kamu seriusin.

Coba deh ingat-ingat:

Berapa banyak kelas gratis yang kamu daftar tapi nggak kamu ikutin?

Berapa banyak eBook gratis yang kamu download tapi nggak kamu baca?

Iyaaa?

Udahlah ngaku aja, wkwk…

2. Kamu Masih Coba-coba

Kamu pengen coba-coba aja dulu. Nggak mau komitmen. Siapa tahu cocok.

Ya kayak nyobain tester di toko parfum. Tapi kamu nggak pernah beli.

Masalahnya, skill hidup itu beda sama tester.

Kalau kamu nggak bener-bener nyemplung, ya nggak bakal ada hasil.

Dan sialnya, kebiasaan coba-coba doang ini lama-lama jadi kebiasaan.

Bikin kamu stuck di zona nyaman, bukan zona bertumbuh.

Coba hal baru, nggak ada hasil, tinggalin.

Gitu aja terus sampe kaum 58% pada sadar. hmm…

3. Takut Rugi

Kadang kamu mikir, “Kalau bayar terus nggak cocok, gimana dong?”

Padahal… emang itu bagian dari proses belajar. Trial and error. Gagal dan belajar.

Kalau kamu terus takut rugi, ya nggak akan berani mulai.

Ini yang perlu digeser cara pandangnya, dalam belajar, nggak ada gagal atau rugi, yang ada hanyalah ongkos belajar.

Kadika sering beli buku, kadang nemuin buku yang nggak cocok, tapi nggak merasa rugi, karena yakin suatu hari nanti buku tersebut baru bermanfaat–lebih tepatnya kondisi Kadika baru siap.

Dan yang lebih rugi itu sebenernya… waktu kamu yang terus kehabisan karena nunggu-nunggu gratisan datang lagi. Ngerihhhh…

4. Belum Merasa Butuh-Butuh Amat

Ini juga sering kejadian:

Kamu pengen bisa nulis konten, pengen punya skill komunikasi, pengen ngerti copywriting… tapi masih level pengen doang.

Kalau udah ngerasa butuh banget, percaya deh, kamu bakal rela nabung, nyicil, nyari cara.

Karena kamu tahu: skill ini bakal nentuin masa depan kamu.

5. Kamu Belum Percaya Sama Value-nya

Kadang bukan cuma nggak percaya sama produknya… tapi kamu belum percaya sama dirimu sendiri.

Kamu ragu: “Kalau aku ikut kelas ini, aku bisa nggak ya? Worth it nggak ya?”

Nah, di sinilah kamu perlu sadar:

Kalau kamu terus ragu sama diri sendiri, kamu akan terus menunda keputusan penting.

Padahal keputusan itu yang bisa jadi titik balik kamu.

Ragu itu wajar dan manusiawi, tapi meragukan alias mencari celah kesalahan hingga mempertanyakan, itu yang kurang tepat dan menghambat.

Serius, deh.

“Terus Gimana Dong, Kalau Emang Belum Siap Bayar?”

Nggak harus langsung ikut kelas jutaan juga kok. Kadika ngerti kok, kondisi orang beda-beda.

Tapi kamu bisa mulai dari langkah kecil:

👉 Tentukan satu skill yang paling ingin kamu kuasai dulu. Jangan semua dicoba, nanti malah bingung sendiri.

👉 Beri waktu khusus buat belajar rutin. Entah itu 15 menit baca artikel, nonton video, atau latihan kecil tiap hari.

👉 Siapin budget kecil buat invest. Nggak harus langsung gede. Bahkan beli buku digital 50 ribu aja udah langkah bagus.

Intinya: berhenti nunggu yang gratisan, dan mulai kasih komitmen nyata.

Karena yang gratis nggak bakal bisa gantiin keseriusan kamu buat bertumbuh.

Kalau Skill Menulis Salah Satu Prioritasmu…

Dan kamu pengin mulai dari yang paling dicari perusahaan saat ini, yaitu kemampuan nulis konten dan copy yang berdampak.

➡️ Certified Impactful Writer (CIW) bisa jadi jalur awalmu buat naik kelas.

Di program ini, kamu bukan cuma belajar teknik menulis konten yang relevan dan otentik, tapi juga dapet arahan, uji kompetensi, dan sertifikasi resmi yang bikin kamu lebih percaya diri nunjukkin skill ke publik tanpa harus nunggu jadi “siapa-siapa” dulu.

Udah 2.300+ alumni yang ngerasain manfaatnya. Mungkin sekarang giliran kamu?

Jadi… Siap Nggak Naik Level?

Kadika nggak bilang kamu harus ikut semua kelas berbayar.

Tapi kamu perlu jujur sama dirimu:

Kalau terus ngarepin gratisan, kapan kamu bener-bener serius buat berubah?

Ingat, bukan soal uangnya.

Tapi soal niat, keberanian, dan kesiapanmu untuk bertumbuh.

Kalau kamu bisa berani invest buat hal remeh (nongkrong, langganan platform hiburan),

…kenapa kamu nggak berani invest buat skill yang bisa naikin karier dan rezekimu?


Tetap jaga blog ini agar terus memberikan update tanpa perlu ada iklan yang mengganggu. 👇🏼

×

Scan QRIS untuk apresiasi:

QRIS Apresiasi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Scroll to Top