“You can’t edit a blank page.”
— Jodi Picoult
Kamu pernah nggak, udah niat nulis dari pagi, tapi yang keluar cuma 2 paragraf dalam 3 jam?
Atau malah buka laptop, stare ke layar… terus ujung-ujungnya scroll IG?
Bukan karena kamu nggak bisa nulis.
Tapi karena nulisnya terasa berat. Capek. Nggak seru.
Kadika pernah ngalamin titik di mana buka laptop aja rasanya udah berat.
Padahal deadline tinggal 1 hari lagi.
Naskah belum kelar.
Isi kepala penuh suara kayak gini:
“Tulisan gue ini cukup bagus nggak ya?”
“Ini kayaknya nggak akan perform.”
“Nanti kalau dibaca orang, gimana?”
Sampai akhirnya sadar:
Yang bikin capek itu bukan cuma aktivitas nulisnya, tapi semua tekanan yang kita pikul diam-diam.
Dan kalau kamu juga lagi ngerasa lelah tiap kali mau nulis, coba cek 5 hal ini — bisa jadi kamu kelelahan bukan karena nulisnya, tapi karena hal-hal ini:
1. 🧠 Terlalu Banyak Overthinking Saat Menulis
Kamu nulis sambil mikir:
“Ini cocok nggak ya?”
“Kalimat ini terlalu sederhana nggak?”
“Gue harus bikin yang lebih keren lagi deh.”
Akibatnya?
Satu paragraf bisa sejam.
Dan kamu lelah… bukan karena banyak nulis, tapi karena mikir terlalu banyak sebelum nulis.
Solusi: Pisahkan fase nulis dan edit.
Nulis dulu, urusan bagus atau nggaknya nanti.
2. ⏳ Nggak Ada Batasan Waktu Menulis
Kadika dulu suka buka laptop tanpa target waktu.
Hasilnya?
Ngaret, melebar, nggak kelar.
Dan makin nggak kelar, makin stres. Dan makin stres, makin lelah.
Solusi: Pakai timer. 25 menit fokus nulis, 5 menit istirahat.
Latih otak kamu untuk fokus dalam blok waktu pendek.
3. 🎯 Nggak Jelas Tujuannya Nulis Apa
Kamu nulis, tapi bingung arahnya ke mana.
Topiknya berubah di tengah jalan.
Akhirnya tulisan jadi berantakan, dan kamu frustrasi sendiri.
Solusi: Sebelum nulis, jawab 3 pertanyaan:
- Siapa pembacanya?
- Apa masalah yang mau diangkat?
- Apa 1 pesan utama yang mau disampaikan?
4. 🔋 Nulis Ketika Energi Lagi Drop
Kadika pernah maksain nulis tengah malam pas udah ngantuk.
Yang ada bukan tulisan, tapi buka YouTube 30 menit…
Balik lagi, nulis 2 kalimat, buka IG… wkwk.
Akhirnya capek banget karena nggak fokus.
Solusi: Temukan waktu terbaik kamu buat nulis.
Nggak harus pagi, tapi harus pas kamu “on.”
5. 💭 Terlalu Kaku Sama Format & Ekspektasi
Kadika dulu mikir semua tulisan harus sesuai rumus.
Harus ada headline, subheadline, call to action, tone branding.
Tapi ketika semua jadi terlalu teknis, jiwa menulisnya jadi hilang.
Solusi: Kadang kamu cukup jujur.
Tulislah kayak kamu ngobrol.
Nulis itu bukan lomba format — tapi soal nyampein isi hati dengan cara yang tulus dan jelas.
CFW Bisa Jadi Obat Lelahmu
Kadika bikin Certified Effortless Writer (CFW) justru buat kamu yang ngerasa nulis itu capek banget.
Karena lelah itu bukan tanda kamu malas — bisa jadi kamu cuma belum punya sistem dan pola menulis yang ringan.
✅ Di CFW, kamu belajar nulis dengan cara yang lebih enteng tapi tetap berkualitas.
✅ Kamu diajak buat nemuin ritme menulismu sendiri.
✅ Dan yang paling penting: kamu bisa kembali menikmati proses menulis, tanpa drama mood dan tekanan yang melelahkan.
Menulis itu bukan soal kuat-kuatan tenaga.
Tapi soal bagaimana kamu menulis dengan cara yang bikin kamu betah terus menulis.
Jadi, yuk, jangan buru-buru nyalahin diri.
Kadang, kamu cuma butuh pendekatan baru — yang lebih lembut dan efisien.