Pengkritik adalah Pecundang Sejati.

Selamat Pagi semua. Selamat beraktivitas. Oh yah? Hari ini kan adik kelas kita, UN. Kita doakan semoga dilancarnya dan diterangkan pikirannya. Aamiin. Sebelum aktivitas biasa hal apa yang harus paling dilakukan? Yap bener banget. SARAPAN. Sarapan penting banget buat lo, karena kalau enggak sarapan lo jadi lemes dan enggak fokus. Hasilnya enggak maksimal. Nah kalau udah sarapan perut, sekarang sarapan otak. Buat lo yang baca ini, lo udah memberi sarapan yang nikmat, haha. langsung aja.

Lo pernah dikritik? Gimana rasanya? Wah nyes sekaleeeeee. Kritik itu sebuah tindakan dimana oranglain enggak suka sama pencapaian kita. Enggak percaya? Coba deh bayangkan kalau lo jadi orang pinter terus seneng ngajarin ke temen temen. Eh enggak lama temen lo, nyindir di twitter. “jadi orang pinter aja belagu, ngajarin yang bener. Sedangkan diri lo aja enggak bener” haha. sebagai manusia sedih saat dikritik, itu wajar banget lah. Tapi yang enggak wajar, lo terlalu menganalisis perkataan dia, yang membuat energi lo habis.

Pengkritik adalah Pecundang Sejati. Itulah judulnya. Kenapa sih harus pecundang, kenapa enggak predator? Haha. kalau predator nanti lo digigit, haha. Gue mau tanya! Saat lo mengkritik oranglain, lo inget kesalahan lo terhadap oranglain? Haha gue yakin lo bakal jawab “Enggak”. Bener banget, karena otak kita dirancang cuma berfokus satu hal, satu kondisi, nah yang membuat kita stress itu badan kita di sekolah tapi pikiran lagi di kamar mandi. karena udah enggak tahan kepengeeen BAB, haha.

Nah begitu juga orang yang pengkritik dia hanya suka oranglain hancur, haha. ya seperti ini  orang pengkritik “Susah lihat orang senang, senang lihat orang susah”. Pengkritik itu enggak akan pernah lebih baik dari yang dikritik, lho kenapa? Ya jelas lah. Dia fokusnya kepada kesalahan oranglain. Bukan pada dirinya. Coba deh ketika lo buat acara, eh ternyata ada mengkritik acara itu “ah gembel banget, enggak professional” nah dia ngomong depan lo. Tanya balik “Lo bisa bikin kayak gini?” kalau dia diem berarti dia enggak pernah lebih baik dari lo. Pun seandainya lo dikritik dari belakang, lo bayangin aja lo nanya gitu. Betapa malunya dia.

Pokoknya saat lo dikritik, lo terima aja dulu. Terima dari arti lo membiarkan kritik itu terjadi dan lo tetep enjoy. Haha. “terus gimana biar enjoy?”. biasanya kalau kita sedih atau marah, itu menentang nilai diri kita. Tapi gue tanya lagi “Apa untungnya?”. Pikiran lo yang bisa jawab. Untung apa rugi. Yang pasti pengkritik itu fans kita, mereka tau kesalahan kesalahan kita. Mereka tau semuanya tentang kita. Hhaha.

Inget ya! Semakin banyak kritik masuk, berarti semakin tinggi juga kesuksesan lo. oke fix gue mau sarapan dulu. []

About the author

Dwi Andika Pratama

Founder ImpactfulWriting.com | Professional Impactful Writer | Mentor at CertifiedImpactfulWriter.com

Add comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Penulis Blog Ini

Dwi Andika Pratama sapaan akrabnya Kadika. blogger sejak 2012. Menjuarai lebih dari 10x Kompetisi Blog. Penikmat Buku Pengembangan Diri dan Marketing. selengkapnya…

Paling Dicari

Kategori

Part of BloggerHub.id