Menyenangkan semua orang itu pekerjaan badut bukan Anak Muda sepertimu simak 3 alasannya di sini

Aku menulis ini karena aku pernah mengalami dimana aku ingin menyenangkan semua orang, maksudnya semua teman yang pernah kenal dengan aku.

Maklum. Sebelumnya aku ini memang nggak punya banyak temen, aku nggak pede banget sama apa yang aku jalani.

Ini terjadi ketika aku sekolah di MTs (setara SMP). Aku saat itu nggak nyaman sama diri sendiri. Aku jadi sering banget ngebandingin orang lain dengan aku.

Kalau aku ini gendut, nggak ganteng, tapi putih dan pinter. Wkwk (astagifurillah) Tapi tetap saja aku ini nggak pede dengan fisikku. Aku yakin bukan aku saja yang merasakan demikian.

Malam ini aku merenung. Apa sebabnya aku ini merasa iri ketika orang lain diminta ngeshare tulisannya. Apa tulisan ku ini kurang baik, kurang informatif, atau kurang menghibur?

Setelah aku jujur kepada diri sendiri dan ‘jalan jalan’ ke dalam diri sendiri. Ternyata mereka bukanlah target pembaca ku.

Ngapain harus merasa iri, toh masing masing blogger punya target pembacanya. Hahaha. Ini aneh betul. Kenapa aku bisa seperti ini. Usut punya usut. Ternyata aku ini ingin diterima oleh teman temanku.

Wajar, masa remaja ku ini kurang banyak teman yang menerima ku. Aku mencoba melakukan hal agar diterima oleh sekitar. Salah satu sebab kenapa aku kurang disukai, karena awalnya aku nggak nyaman dengan diri sendiri.

Ternyata ada 3 alasan kenapa kamu nggak harus menyenangkan semua orang. Minimal ketika baca kamu diingatkan dan nggak melakukan hal konyol itu. Sepakat?

 

#1. Nggak jadi diri sendiri

Ketika kita mencoba menyenangkan orang lain. Kita lupa. Kita lupa dengan diri kita sendiri. Siapa kita sebenarnya.

Mungkin kamu yang nggak biasa ngelucu, kepengen ngelucu akhirnya malah garing dan orang lain malah mentertawakan yang sifatnya membully.

Kita jadi kurang menghargai diri sendiri. Aku sendiri pernah merasakan demikian. Ya, nggak nyaman saja. Mau diterima oleh temen temen kok gini amat. Wkwkwk.

Atau melakukan hal yang kamu sendiri nggak suka, agar orang lain terlihat suka dan bisa menerima kita. Ingat kapasitas diri, kalau nggak bisa dan nggak mampu ngapain gengsi bilang nggak bisa.

Misal temen temen kamu pergi ke tempat tapi malem malem. Tapi disitu kamu punya aktivitas yang kamu nggak bisa ditinggalin.

Kalau kamu sayang sama diri kamu sendiri sih, ya kamu akan menolak. Karena kamu sayang dengan diri kamu sendiri.

 

#2 Nggak Bahagia

Salah satu sebab orang nggak bahagia adalah nggak menjadi diri apa adanya. Lupa dengan cara membahagiakannya dirinya sendiri. Melakukan hal yang nggak disukai diri, tapi melakukan hal yang disukai orang lain. Kan ini konyol banget ya?

So, berhentilah mengerjakan hal yang membuatmu nggak bahagia hanya karena ingin membahagiakan orang lain.

 

#3 Sulit berkata TIDAK

Aku ini terkadang sulit untuk berkata nggak. Terkadang aku lebih suka mengabaikan dibanding mengatakan “TIDAK”. Entah aku ini emang baperaan atau gimana. Padahal aku thinking wkwk.

Ketika kita berupaya untuk menyenangkan orang lain. Sebenarnya karena kita ingin diterima keberadaan kita. Kita meng-iya-kan keinginan banyak orang. Sehingga kita sendiri jadi terbengkalai.

 

Setidaknya ini hasil ‘jalan jalan’ ke dalam diri ku. Namun aku mendapatkan akar masalah dari 3 akibat kalau selalu ingin menyenangkan orang lain. Yakni takut kehilangan cinta.

Aku ingat, apa kata Anthony Robbins (Success Coach #1 World). Manusia itu cuman memiliki dua motivasi TAKUT atau CINTA.

Setelah aku telusuri, ternyata aku ini takut nggak ditemenin seperti di masa MTs kala itu. Aku MENGHINDARI kondisi yang pernah terjadi sebelumnya. Maka dari itu aku menjaga hubungan supaya tetap harmonis. Hahaha.

Terus terang. Ketika aku berupaya jujur ke diri sendiri. Ada ketenangan yang hadir di dalam hati ku.

Kalau sekarang sih terserah. Kamu mau berteman ku, yo syukur. Kalau nggak nerima juga nggak apapa. Nggak ada yang dirugikan.

 

Ini yang aku bisa bagikan kepada mu, Sobat. Mudah mudahan kamu menjadi pribadi yang lebih positif, lebih mudah melalukan kebaikan. See you the next post![]

creadit image: http://mayabenattar.com

About the author

Dwi Andika Pratama

Founder ImpactfulWriting.com | Professional Impactful Writer | Mentor at CertifiedImpactfulWriter.com

Add comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Penulis Blog Ini

Dwi Andika Pratama sapaan akrabnya Kadika. blogger sejak 2012. Menjuarai lebih dari 10x Kompetisi Blog. Penikmat Buku Pengembangan Diri dan Marketing. selengkapnya…

Paling Dicari

Kategori

Part of BloggerHub.id