Mengendalikan Stress

Tentu siapa yang tidak pernah mengalami hal ini. Pastinya semua orang yang mempunyai deadline akan mengalmi stress ataupun kondisi yang tertekan terhadap diri kita yang pada akhirnya membuat syaraf pada otak kita tegang.
Stress itu wajar, yang tidak wajar yakni Anda merasa terusik dengan keberadaan stress tersebut. Stress itu sendiri masih bagian dari hidup kita. bayangkan saja bila kita hidup selalu BAHAGIA, akan merasa jenuh ‘bukan ? tentu biarkan saja mengalir saja stress itu
Coba Anda jawab pertanyaan ini:
1. Apakah stress itu berwujud ?
2. Apakah keadaan ini berumur hingga 5 tahun ?
3. Apakah ada yang abadi di dunia ini ?
Setelah Anda menjawabnya. Bandingkan dengan jawabam saya.
yang pertama, TIDAK;
yang ke-dua, TIDAK;
yang ke-tiga, TIDAK;
Dari ketiga pertanyaan di atas tersebut mengandung makna:
Pertanyaan yang pertama. Mengapa saya menanyakan hal tersebut kepada Anda ? karena, terkadang kita lebih ‘hanyut’ dalam energi negtive. Padahal kondisi tersebut sama seperti halnya kita bahagia. Apakah kalian merpertanyakan saat BAHAGIA ? Jika tidak, lakukanlah hal ini. Terhadap stress itu. Ingat !!! stress itu tidak berwujud.
Pertanyaan yang ke-dua. Memastikan apa yang kita selama ini rasakan. Tidaklah abadi, bila kita memahami perasaan stress itu harus, ya sudah biarkan saja. Agar cepat berlalu.\
Pertanyaan ke-tiga. Menanamkan Sebuah sugesti kepada Anda. di dunia ini tidak ada yang abadi. Bahkan sedetik berlalu pun dalam tubuh kita ada perubahan neuron. Bila Anda sudah memahami bagaimana mengatasi rasa stress. Mungkin Anda tidak terlalu mempermasalahkannya.
Karena kondisi stress itu wajar. Mengapa wajar ? Karena energi negative pun adalah hak kita. Jangan menganggap engergi negative itu tidak pernah ada. Ilustrasinya seperti gambar YingYang.
Saat energi negative menguasai diri. Sebenarnya diri itu pun punya energi positve.
contohnya, pencopet. Apakah mereka jahat ? tentu saja karena mengambil barang yang bukan haknya. Tetapi disamping itu, dia pun akan merasa kasian terhadap nenek yang belum makan.
Begitu juga diri kita, kita tidak munafik lho ya. terkadang terpintas pikiran jahat terhadap orang lain. Entah itu jahil atau apapun.
Apa yang harus Anda lakukan:
1. Saat otak Anda tegang. Lakukan refleksi pada otak. Caranya dengan mengurut – urut bagian belakang bawah kepala(tepatnya leher bagian belakang). Karena disitu masih letak otak juga, otak cerebellum.
2. Tarik nafas yang dalam lalu tahan sejenak. Dan keluarkan dari mulut. *sebelum dikeluarkan. bayangkan udara yang masuk itu menyebar ke seluruh otak dan tubuh.
3. Anggaplah semua itu harus terjadi, dan atas kehendak-Nya.
Saat saya menulis ini pun dalam keadaan stress, otak tegang, pening tidak karuan. Tetapi Allah menunjukan saya untuk pergi ke perpus. Saya menemukan buku yang berjudul “S.U.C.C.E.S.S” karya J. Pincott. Yang akhirnya memberanikan menuliskan ini 😀
Bila Ada pertanyaa yang bersifat pribadi, silahkan melalui pesan.
Semoga bermanfaat 😀

About the author

Dwi Andika Pratama

Founder ImpactfulWriting.com | Professional Impactful Writer | Mentor at CertifiedImpactfulWriter.com

Add comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Penulis Blog Ini

Dwi Andika Pratama sapaan akrabnya Kadika. blogger sejak 2012. Menjuarai lebih dari 10x Kompetisi Blog. Penikmat Buku Pengembangan Diri dan Marketing. selengkapnya…

Paling Dicari

Kategori

Part of BloggerHub.id